Itu adalah awal dari gelombang pengejaran gelar tahun 2022 yang beralih ke Francesco Bagnaia dan Ducati Lenovo Team.
Setelah Pecco tersingkir dari P2 di awal balapan di Tikungan 1, dan dengan pemimpin Kejuaraan Dunia. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) akan menang, selisih mencolok 91 poin menatap wajah pengangkat trofi di wajah. Pengejaran kejuaraan berakhir? Pecco berpikir demikian: “Tidak, karena saya telah mengacaukan Kejuaraan Dunia seperti ini!”
Untuk waktu yang singkat setelah kecelakaan itu, dan melihat sudut biru mengklaim jarak maksimum 25 poin. Bos Ducati juga berpikir 2022 adalah penyebab yang hilang. Namun, seperti yang akan Anda lihat di film dokumenter, nada itu segera berubah.
Apa pun bisa terjadi di MotoGP dan meskipun Pecco turun 91 poin. Tidak ada yang berakhir sampai selesai di olahraga ini. Tujuh hari kemudian. Pecco berdiri di tangga teratas podium saat. Quartararo jatuh dua kali untuk membukukan apa yang terbukti menjadi skor tanpa biaya yang mahal.
Baca Juga : Penantian berakhir! Babak Baru MotoGP 2023
Cuplikan di balik layar penting lainnya dalam ‘There Can Be Only One’
Ada banyak rekaman yang sebelumnya tidak terlihat untuk memanjakan mata Anda di empat episode, termasuk. Quartararo mengunjungi PSG dan mengobrol dengan. Kylian Mbappe. Joan Mir dan Alex Rins bereaksi terhadap berita mengejutkan Suzuki, Marc Marquez mencatat. Aleix Espargaro sebagai penantang gelar awal saat duduk. Motornya, Marc Marquez mengungkapkan targetnya setelah kembali beraksi di Aragon dan banyak lagi.
Datang selama beberapa minggu ke depan, kita akan melihat lebih dekat. Aleix Espargaro berbicara dari hati tentang kesuksesannya dan betapa pentingnya istri dan anak-anaknya, pertarungan Marc Marquez dan Quartararo melawan. Ducati, dan meningkatnya ketegangan antara Bagnaia dan Enea Bastianini saat mereka berjuang untuk memenangkan balapan di tahap akhir musim.
Jangan sampai ketinggalan berita menarik lainya hanya disini Berita Sports88. Terima Kasih.
